Rabu, 01 Januari 2014

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR


PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DI SEKOLAH DASAR
A.    Hakikat dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa disekolah. Belajar merupakan masalah setiap orang, maka tidak mengherankan jika belajar merupakan istilah yang asing bagi kita.
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Peranan siswa dalam proses belajar mengajar ini adalah suatu proses yang dialami oleh siswa disekolah dalam mencari atau menambah pengetahuan. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Unsur minimal dalam sistem pembelajaran adalah siswa, tujuan dan prosedur. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru terdiri dari motivasi membelajarkan siswa. Proses belajar itu adalah kompleks sekali, tetapi dapat juga di analisa dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu kita miliki pedoman dan teknik belajar yang baik diantaranya :
1.    Pembelajaran harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam belajar untuk mencapai cita-citanya.
2.    Pembelajaran memerlukan bimbingan baik dari guru maupun buku pelajaran itu sendiri
3.    Pembelajaran memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
4.    Pembelajaran memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasainya.
5.    Pembelajaran adalah suatu  proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
6.    Pembelajaran harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan.
7.    Pembelajaran dikatakan berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.
     Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Sasaran dari tujuan pembelajaran meliputi bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Secara khirarkis tujuan dapat di urutkan dari mulai yang bersifat umum atau jangka panjang sampai pada tingkat tujuan jangka panjang sampai dengan yang spesifik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan dengan mengacu pada wawasan pembelajaran yang dilandasi prinsip Humanisme, Progresivme dan rekonstruksionisme.
1.      Prinsip Humanisme berisi wawasan sebagai berikut:
a. Manusia secara fitrah memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami sesuatu. Karena guru bukan merupakan satu-satunya sumber informasi, siswa disikapi sebagai subjek belajar yang secara kreatif mampu menemukan pemahaman sendiri dan dalam proses belajar mengajar guru lebih banyak bertindak sebagai model, teman pendamping, pemotivasi dan fasilitator.
b.    Perilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Isi pembelajaran harus memiliki kegunaan bagi siswa didik secara aktual, dalam kegiatan belajarnya siswa harus menyadari manfaat penguasaan isi pembelajaran bagi kehidupannya, dan isi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan, pengalaman dan pengetahuan peserta didik.
c.    Manusia selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Dengan maksud bahwa layanan pembelajaran selain bersifat klasikal dan kelompok juga bersifat individual. Selain ada yang dapat menguasai materi pembelajaran secara cepat juga ada yang menguasai isi pembelajaran secara lambat dan siswa didik harus disikapi dengan subyek yang unik, baik menyangkut proses merasa, berfikir dan karakteristik individual secara hasil bentukan lingkungan keluarga, teman bermain maupun lingkungan kehidupan sosial masyarakatnya.
2.      Prinsip progresifme beranggapan bahwa:
a.    Penguasaan pengetahuan dan keterampilan tidak bersifat mekanistis tetapi memerlukan daya kreatifitas. Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan melalui kreativitas ini berkembang secara berkesinambungan.
b.           Dalam proses belajarnya, siswa seringkali dihadapkan pada masalah yang memerlukan pemecahan secara baru. Dalam memecahkan masalah tersebut siswa perlu menyaring dan menyusun ulang pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya secara coba-coba atau hipotesis. Dalam hal ini terjadi cara berfikir yang terkait dengan suatu pengetahuan dengan pengalaman atau pengetahuan lain melalui proses berpikir untuk menghasilkan sesuatu. Terdapatnya kesalahan dalam proses memecahkan masalah maupun pada hasil yang dibuahkan sebagai bagian dari kegiatan belajar merupakan sesuatu yang wajar.
3.      Prinsip konstruksionisme beranggapan bahwa:
Dalam mengembangkan materi atau bahan ajar, juga harus mempertimbangkan beberapa prinsip seperti sahih, tingkat kepentingan, kebermanfaatan, layak dipelajari, menarik minat. Bahan yang dipelajari siswapun harus memperhatikan ruang lingkup, tata urutan, keberlanjutan dan keterpaduan.
Agar kegiatan belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip diantaranya :
1.    Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun  motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik sebab berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2.    Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan terhadap situasi pembelajarannya.
3.    Aktivitas belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa labih aktif belajar.
4.    Umpan balik didalam belajar sangat penting, supata siswa segera mengetahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru, sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
5.    Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing.
Pemberian motivasi,  pemusatan perhatian,  pemilihan metode dan media, pemberian umpan balik dan memahami perbedaan individual merupakan hal yang penting untuk memulai dalam suatu proses pembelajaran hendaknya guru memegang prinsip ini untuk menjadi acuan agar dalam tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, guru dapat mengolah proses pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik yang ada dalam proses pembelajaran tersebut dapat merasa kebutuhannya akan ilmu yang disajikan oleh guru. Dalam kegiatan pembelajaran  terdapat prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah :
1.    Pembelajaran berpusat pada anak sebagai pembangun pengetahuan
2.    Keseimbangan estetika, logika, etika dan kinestetika
3.    Melakukan sesuatu yang nyata untuk pengembangan keterampilan hidup
4.    Mengembangkan kemampuan sosial dan emosional siswa
5.    Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah Ber-Tuhan
6.    Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
7.    Mengembangkan kreatifitas siswa
8.    Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi
9.    Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik
10.    Belajar sepanjang hayat
11.    Perpaduan kompetisi, kerjasama dan setia kawan
B. Dampak Memahami Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Guru SD
Dampak bagi guru jika telah memahami prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Indonesia adalah: a) guru menempati kedudukan sentral dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia, b) guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan berbahasa. c) guru dapat lebih mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu, tekhnologi informasi dan komunikasi. d) guru dapat menumbuh kembangkan kesadaran bagi warga Negara yang baik. e)guru merasa harus belajar sepanjang hayat. f) guru dapat melakukan kompetisi, kerjasama dan solideritas dengan cara sehat.
Langkah awal yang harus dilakukan guru dalam melakukan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Tema ditetapkan berdasarkan tujuan dalam program pembelajaran yang ingin dicapai. Tema yang dipilih mengarah pada upaya meningkatkan atau mengembangkan kemampuan berbahasa siswa melalui kegiatan pembelajarannya. Selain itu guru dapat merumuskan tujuan pembelajaran khusus. Berdasarkan tema terpilih dan kompetensi dasar yang harus dikembangkannya, kemudian dijabarkan menjadi beberapa tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan dapat dicapai siswa selama dan setelah pembelajaran berlangsung. Dan juga dapat merumuskan bahan ajar dan langkah-langkah pembelajaran. Menetapkan bahan ajar menetapkan langkah-langkah pembelajarannya. Bahan ajar yang dipilih adalah yang menunjang tema dan berhubungan dengan strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih mencerminkan hakekat dan fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.